Sejarah General Motors Bangun Pabrik Mobil Pertama Di Indonesia
Pada 1927 General Motors mulai resmi berbisnis di Indonesia, di bawah payung N.V. General Motors Java Handel Maatschappij, dengan produk andalannyanya: Chevrolet. N.V. adalah singkatan dari Naamloze Vennootschap atau Perseroan Terbatas (PT). Pada 1938, NV GMJHM mendirikan pabrik assembling mobil di Indonesia, tepatnya di Tandjoeng Priok, Jakarta Utara. Pabrik ini dikenang sebagai pabrik mobil pertama di Indonesia dan produk utamanya adalah Chevrolet.
Selain itu perusahaan ini juga menjadi agen tunggal untuk mobil-mobil bermerk Pontiac, Oldsmobile, Buick, Vauxhall, La Salle, Cadillac & Opel.
Pada periode ini terjadi Perang Dunia II berskala global memaksa negara-negara jawara yang terlibat didalamnya pada sibuk mencurahkan dan mengerahkan segala sumber kekuatan mereka, yang meliputi: financial, ekonomi, industri, science & teknologi serta sumber daya alam dan manusia (sipil & militer) demi memenangkan perang.
Praktis berdampak buruk terhadap industri otomotif dunia, yaitu dengan terhentinya supply produk dan komponen. Keadaan ini bahkan berlangsung terus sampai beberapa tahun setelah PD II berakhir pada tahun 1945.
Efek buruk di atas jelas secara otomatis langsung berimbas ke dunia usaha otomotif di Indonesia (yang sebagian besar masih tergantung import) yang segera ikutan loyo, bahkan sempat terhenti menjelang Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia, tanggal 17 Agustus 1945.
Perusahaan otomotif di Indonesia yang masih mampu bertahan menjelang PD II adalah N.V. Velodrome, Verwey & Lugard dan N.V. General Motors Java Handel Maatschappij atau NVGMJHM.
Menjelang invasi tentara Jepang ke Indonesia 1942, maka semua asset bergerak NVGMJHM, yaitu: kendaraan berat, mesin-mesin, peralatan & fasilitas pabrik perakitan mobil GM di Tanjung Priok segera diambil alih oleh pihak militer kolonial Belanda untuk dipindahkan ke pedalaman di daerah Solo. Tapi semua asset tersebut di akhirnya dimusnahkan seiring dengan berita masuknya tentara Jepang ke Indonesia pada 9 Maret 1942.
Sekitar dua minggu kemudian NVGMJHM menghentikan operasinya setelah para staf & karyawan yang berkebangsaan Belanda, Inggris & Amerika ditangkap serta pabriknya dikuasai oleh tentara Jepang.
Melihat kondisi tersebut, maka pada akhir 1942, GM menarik seluruh investasinya dari NVGMJHM. Untuk keberlangsungan operasional usaha dan mengoperasikan pabrik perakitan pasca PD II, maka GM membentuk Djakarta Branch.
Selain itu perusahaan ini juga menjadi agen tunggal untuk mobil-mobil bermerk Pontiac, Oldsmobile, Buick, Vauxhall, La Salle, Cadillac & Opel.
Pada periode ini terjadi Perang Dunia II berskala global memaksa negara-negara jawara yang terlibat didalamnya pada sibuk mencurahkan dan mengerahkan segala sumber kekuatan mereka, yang meliputi: financial, ekonomi, industri, science & teknologi serta sumber daya alam dan manusia (sipil & militer) demi memenangkan perang.
Praktis berdampak buruk terhadap industri otomotif dunia, yaitu dengan terhentinya supply produk dan komponen. Keadaan ini bahkan berlangsung terus sampai beberapa tahun setelah PD II berakhir pada tahun 1945.
Efek buruk di atas jelas secara otomatis langsung berimbas ke dunia usaha otomotif di Indonesia (yang sebagian besar masih tergantung import) yang segera ikutan loyo, bahkan sempat terhenti menjelang Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia, tanggal 17 Agustus 1945.
Perusahaan otomotif di Indonesia yang masih mampu bertahan menjelang PD II adalah N.V. Velodrome, Verwey & Lugard dan N.V. General Motors Java Handel Maatschappij atau NVGMJHM.
Menjelang invasi tentara Jepang ke Indonesia 1942, maka semua asset bergerak NVGMJHM, yaitu: kendaraan berat, mesin-mesin, peralatan & fasilitas pabrik perakitan mobil GM di Tanjung Priok segera diambil alih oleh pihak militer kolonial Belanda untuk dipindahkan ke pedalaman di daerah Solo. Tapi semua asset tersebut di akhirnya dimusnahkan seiring dengan berita masuknya tentara Jepang ke Indonesia pada 9 Maret 1942.
Sekitar dua minggu kemudian NVGMJHM menghentikan operasinya setelah para staf & karyawan yang berkebangsaan Belanda, Inggris & Amerika ditangkap serta pabriknya dikuasai oleh tentara Jepang.
Melihat kondisi tersebut, maka pada akhir 1942, GM menarik seluruh investasinya dari NVGMJHM. Untuk keberlangsungan operasional usaha dan mengoperasikan pabrik perakitan pasca PD II, maka GM membentuk Djakarta Branch.
Post a Comment for "Sejarah General Motors Bangun Pabrik Mobil Pertama Di Indonesia"
Post a Comment