Mengenal Diesel Common Rail Injection
Teknologi mesin diesel common rail menjadi teknologi baru dari sebuah
mesin diesel. Common rail memiliki banyak keunggulan dibandingkan dengan
mesin konvensional yang ada. kelebihan common rail adalah seluruh kontrol injeksi yang terdapat pada mesin, semuanya diatur oleh sebuah sistem elektronik.
Berkat peranti tersebut, mesin diesel tidak lagi dicap sebagai mesin yang "lamban" dan tidak ramah lingkungan. Tidak hanya itu, berkat Common rail, kendaraan bermesin diesel kini sudah bisa bersaing dengan mobil bermesin bensin biasa di lintasan balap. Tapi, apa sih sebenarnya Common Rail itu?
Lihat Video Sistem Kerja Diesel Common Rail Di Sini
Direct Injection Electronic Commonrail (Common Rail)Adalah sistem injeksi bahan bakar langsung pada berbagai mesin diesel modern yang setara dengan sistem injeksi bahan bakar langsung pada mesin bensin. Teknologi ini sebetulnya telah dikenal sejak satu abad silam, yang digunakan pada mesin lokomotif dan kapal selam. Hanya saja common rail di masa itu masih menggunakan sistem mekanis dalam membuka katup injektor. Common Rail modern, yang berbasis elektronik kemudian dkembangkan pertama kali pada tahun 1960-an oleh ilmuwan asal Swiss Robert Huber, yang kemudian dikembangkan lebih jauh lagi oleh Dr. Marco Ganser. Pada tahun 1990-an, Magneti Marelli, Centro Ricerche Fiat dan Elasis berkolaborasi membuat prototipe Common rail. Robert Bosch Gmbh, kemudian membeli paten prototipe tersebut dari Fiat Group untuk dirpoduksi massal. Mobil penumpang pertama yang mengadopsi Common Rail adalah Alfa Romeo 156 pada 1997.
Namun, penggunaan Common rail modern secara massal sebetulnya dilakukan di Jepang pada tahun 1995. Hanya saja kendaraan yang memakai teknologi tersebut adalah truk, bukan mobil penumpang. Pengembangan di Jepang dilakukan oleh Dr. Shohei Itoh dan Masahiko Miyaki. Dua insinyur yang bekerja untuk Denso Corporation itu mengembangkan Common Rail untuk kendaraan berat. Pada Tahun 1995, Common Rail buatan Denso diaplikasikan pada truk Hino.
Kelebihan Common rail modern, dibandingkan dengan injektor pada generasi mesin diesel sebelumnya adalah pada common rail semua injeksinya diatur oleh sistem elektronik, seperti pengaturan jumlah injeksi, waktu penginjeksian, dan tekanan injeksi sehingga dapat menghasilkan kerja mesin yang optimal. Bahkan pada generasi ketiga, dimana komputasi sudah masuk, kerja sistem Common rail semakin presisi.
Common Rail Injector pada mesin generasi baru menyemprotkan bahan bakar solar langsung ke ruang pembakaran (bukan intake manifold) dengan tekanan yang sangat tinggi, sehingga menghasilkan uap pengabutan bahan bakar yang sangat halus. Akibatnya proses pembakaran menjadi jauh lebih sempurna.
Sebelum Common rail hadir, sistem yang digunakan adalah sistem dimana pompa bahan bakar dengan tekanan rendah memberikan tekanan diesel ke masing-masing injector Unit (Pump/Duse atau pompa nozel).
Pada generasi ketiga common rail diesel sekarang telah menggunakan fitur injector piezoelektrik untuk meningkatkan presisi, dengan tekanan bahan bakar diesel hingga 3.000 bar atau setara 44.000 psi. Bandingkan saja dengan pompa bensin pada berbagai kendaraan balap yang hanya menggunakan tekanan pompa bensin antara 25-75-psi. Pompa bahan bakar yang digunakan juga khusus, karena tidak mudah untuk memampatkan bahan bakar cair ini menjadi puluhan ribu psi. Pada umumnya digunakan mechanical pump (bukan electric fuel pump) untuk mampu menghasilkan tekanan sebesar ini.
Dengan tekanan pompa bahan bakar diesel yang sangat tinggi ini dan kombinasi penggunaan injektor modern, menghasilkan pengabutan uap diesel yang sangat halus. Proses pembakaran pun akan semakin sempurna.
Waktu pembukaan (timing) pada injector diatur oleh Engine Control Unit (ECU) yang berhubungan dengan berbagai sensor pada mesin lainnya, untuk mengatur waktu buka / tutup injector secara presisi yang tentunya mengakibatkan proses pembakaran jauh lebih sempurna.
Keuntungan penggunaan Common Rail:
Dengan kombinasi tekanan bahan bakar yang sangat besar, penggunaan injector piezoelektrik serta engine control unit (ECU), maka proses pemberian bahan bakar tidak terjadi satu kali dalam proses pembakaran seperti layaknya pada mesin biasa, namun pemberian bahan bakar dapat terjadi beberapa kali dalam satu kali dalam proses pembakaran yang dikontrol oleh engine control unit (ECU).
Contohnya adalah sedikit pemberian bahan bahan bakar sebelum pengapian (pre-injection) dan/atau setelah pengapian (post-injection) untuk memperbaiki sistem pembakaran yang tentunya akan menyempurnakan proses pembakaran secara keseluruhan yang ujung-ujungnya akan menghasilkan tenaga mesin yang jauh lebih baik dan lebih efisien serta proses gas buang yang jauh lebih bersahabat.
Berkat peranti tersebut, mesin diesel tidak lagi dicap sebagai mesin yang "lamban" dan tidak ramah lingkungan. Tidak hanya itu, berkat Common rail, kendaraan bermesin diesel kini sudah bisa bersaing dengan mobil bermesin bensin biasa di lintasan balap. Tapi, apa sih sebenarnya Common Rail itu?
Lihat Video Sistem Kerja Diesel Common Rail Di Sini
Direct Injection Electronic Commonrail (Common Rail)Adalah sistem injeksi bahan bakar langsung pada berbagai mesin diesel modern yang setara dengan sistem injeksi bahan bakar langsung pada mesin bensin. Teknologi ini sebetulnya telah dikenal sejak satu abad silam, yang digunakan pada mesin lokomotif dan kapal selam. Hanya saja common rail di masa itu masih menggunakan sistem mekanis dalam membuka katup injektor. Common Rail modern, yang berbasis elektronik kemudian dkembangkan pertama kali pada tahun 1960-an oleh ilmuwan asal Swiss Robert Huber, yang kemudian dikembangkan lebih jauh lagi oleh Dr. Marco Ganser. Pada tahun 1990-an, Magneti Marelli, Centro Ricerche Fiat dan Elasis berkolaborasi membuat prototipe Common rail. Robert Bosch Gmbh, kemudian membeli paten prototipe tersebut dari Fiat Group untuk dirpoduksi massal. Mobil penumpang pertama yang mengadopsi Common Rail adalah Alfa Romeo 156 pada 1997.
Namun, penggunaan Common rail modern secara massal sebetulnya dilakukan di Jepang pada tahun 1995. Hanya saja kendaraan yang memakai teknologi tersebut adalah truk, bukan mobil penumpang. Pengembangan di Jepang dilakukan oleh Dr. Shohei Itoh dan Masahiko Miyaki. Dua insinyur yang bekerja untuk Denso Corporation itu mengembangkan Common Rail untuk kendaraan berat. Pada Tahun 1995, Common Rail buatan Denso diaplikasikan pada truk Hino.
Kelebihan Common rail modern, dibandingkan dengan injektor pada generasi mesin diesel sebelumnya adalah pada common rail semua injeksinya diatur oleh sistem elektronik, seperti pengaturan jumlah injeksi, waktu penginjeksian, dan tekanan injeksi sehingga dapat menghasilkan kerja mesin yang optimal. Bahkan pada generasi ketiga, dimana komputasi sudah masuk, kerja sistem Common rail semakin presisi.
Common Rail Injector pada mesin generasi baru menyemprotkan bahan bakar solar langsung ke ruang pembakaran (bukan intake manifold) dengan tekanan yang sangat tinggi, sehingga menghasilkan uap pengabutan bahan bakar yang sangat halus. Akibatnya proses pembakaran menjadi jauh lebih sempurna.
Sebelum Common rail hadir, sistem yang digunakan adalah sistem dimana pompa bahan bakar dengan tekanan rendah memberikan tekanan diesel ke masing-masing injector Unit (Pump/Duse atau pompa nozel).
Pada generasi ketiga common rail diesel sekarang telah menggunakan fitur injector piezoelektrik untuk meningkatkan presisi, dengan tekanan bahan bakar diesel hingga 3.000 bar atau setara 44.000 psi. Bandingkan saja dengan pompa bensin pada berbagai kendaraan balap yang hanya menggunakan tekanan pompa bensin antara 25-75-psi. Pompa bahan bakar yang digunakan juga khusus, karena tidak mudah untuk memampatkan bahan bakar cair ini menjadi puluhan ribu psi. Pada umumnya digunakan mechanical pump (bukan electric fuel pump) untuk mampu menghasilkan tekanan sebesar ini.
Dengan tekanan pompa bahan bakar diesel yang sangat tinggi ini dan kombinasi penggunaan injektor modern, menghasilkan pengabutan uap diesel yang sangat halus. Proses pembakaran pun akan semakin sempurna.
Waktu pembukaan (timing) pada injector diatur oleh Engine Control Unit (ECU) yang berhubungan dengan berbagai sensor pada mesin lainnya, untuk mengatur waktu buka / tutup injector secara presisi yang tentunya mengakibatkan proses pembakaran jauh lebih sempurna.
Sistem pada common rail terbagi atas (sumber : http://www.partinfo.co.uk/articles/127) :
1· Electric
feed pump (Tidak semua kendaraan menggunakan sistem pompa bahan bakar elektrik)
– Fungsi utamanya adalah memberikan asupan
bahan bakar pompa utama yang mampu memberikan tekanan sangat tinggi ke
"Rail"
2· Filter
– Memiliki fungsi yang sangat penting sekali
untuk menyaring bahan bakar sebelum memasuki pompa dan selanjutnya dikirimkan
ke Rail dan berakhir di injektor. Injektor ini memiliki tingkat kerapatan yang
sangat kecil dan presisi, sehingga adanya partikel kotoran pada bahan bakar
akan menyebabkan injektor mampet
3· Overflow
valve
– Klep
yang mengatur kelebihan bahan bakar dengan tekanan tinggi untuk dapat kembali
ke tangki utama bahan bakar
4· Return
manifold
–
Mengontrol bahan bakar kembali ke ke tangki utama bahan bakar
5· High
Pressure pump
– Pompa
bahan bakar dengan tekanan sangat tinggi ini merupakan "jantung" dari
sistem Common Rail Injection. Ini adalah alat yang dapat meningkatkan pasokan
bahan bakar sehingga memiliki tekanan yang sangat tinggi. Saat mesin dalam
keadaan hidup, pompa bahan bakar ini dapat menghasilkan tekanan lebih dari
2.000 BAR – Bandingkan tekanan pada common rail ini dengan tekanan pada
ban kendaraan pada umumnya yang hanya memiliki tekanan sekitar 2,5 sampai
3,5 BAR!
6· High
pressure control valve (Tidak semua kendaraan menggunakan sistem pompa bahan
bakar elektrik)
– . Fungsi utamanya adalah
mengkontrol tekanan didalam pompa (High Pressure pump). Kontrol ini dilakukan
oleh ECU / ECM
7· Rail
pressure sensor
–
memonitor tekanan pada sistem Rail
8· Rail
– ini adalah terminology ‘common rail’ dimana
bahan bakar dari pompa disalurkan dan disimpan menunggu waktu bukaan injektor
yang dikontrol oleh ECU / ECM untuk selanjutnya disemprotkan ke ruang
pembakaran
9· Injectors
– Injectors
pada sistem common rail dikontrol oleh ECU / ECM. Penggunaan injector yang
berkualitas dengan presisi yang sangat tinggi akan menentukan tingkat
pengkabutan bahan bakar sehingga menjadi butiran yang sangat halus dan sempurna
10· ECU / ECM – Engine Control Unit yang mengatur
waktu buka / tutup injektor, serta lamanya waktu buka injektor. Sistem
elekronik komputer ini saling tersambung dengan berbagai perangkat dan sensor
lainnya (kecepatan mesin, tekanan turbo, beban mesin, dll) sehingga akan menentukan
berbagai faktor lainnya demi memberikan pasokan bahan bakar yang tepat waktu
dengan jumlah yang sesuai.
Tidak hanya melakukan pengembangan pada
sistem common rail, Bosch juga mengembangkan perangkat dalam sistem
tersebut. salah satu yang paling signifikan adalah penggunaan injektor
piezoelektrik. Piezo Injector yang canggih ini mampu meningkatkan tenaga
mesin lebih besar ketimbang injektor sebelumnya.
Piezo Injector (Bosch) |
- Sistem common rail menawarkan peningkatan atomisasi bahan bakar, sehingga meningkatkan pengapian dan pembakaran dalam mesin
- Sistem common rail juga memberikan peningkatan kinerja, menurunkan konsumsi bahan bakar, dan membuat getaran mesin lebih halus
- Waktu pembakaran yang lebih sempurna, sehingga menghasilkan tenaga mesin yang jauh lebih baik.
Dengan kombinasi tekanan bahan bakar yang sangat besar, penggunaan injector piezoelektrik serta engine control unit (ECU), maka proses pemberian bahan bakar tidak terjadi satu kali dalam proses pembakaran seperti layaknya pada mesin biasa, namun pemberian bahan bakar dapat terjadi beberapa kali dalam satu kali dalam proses pembakaran yang dikontrol oleh engine control unit (ECU).
Contohnya adalah sedikit pemberian bahan bahan bakar sebelum pengapian (pre-injection) dan/atau setelah pengapian (post-injection) untuk memperbaiki sistem pembakaran yang tentunya akan menyempurnakan proses pembakaran secara keseluruhan yang ujung-ujungnya akan menghasilkan tenaga mesin yang jauh lebih baik dan lebih efisien serta proses gas buang yang jauh lebih bersahabat.
Post a Comment for "Mengenal Diesel Common Rail Injection"
Post a Comment