Antara KIAT ESEMKA Dan Foday, Kalau Ide Sendiri Kok Bisa Kembar Ya
Mobil ESEMKA buatan siswa SMKN ini bisa
jadi meniru desain mobil asal Cina Ghuangdong FODAY. Kalau kita cermati,
desain eksterior kedua mobil tersebut terlihat serupa. Sedangkan di
dashboard depan yang membedakan hanya lambang mobil. Foday dalam
websitenya, Ghuangdong Foday, fdqc com, menjelaskan perusahaan
tersebut menerima perakitan mobil utuh maupun dapat dibeli secara
‘ketengan’. Foday menjual seluruh bagian mobil, mulai dari
mesin,interior maupun eksterior.
Terkait hal ini, pihak SMKN 2
Surakarta pernah membantah dan menyebutkan bahwa bodi Esemka 100 persen
ide para siswa. Secara keseluruhan eksterior Esemka dibuat dengan manual
dan tidak dengan mesin press seperti produsen mobil global. “Bodinya
Esemka tidak meniru, 100 persen buat sendiri. Dan itu manual pakai
tangan, bentuk sendiri. Ide datang sendiri,” kata Kordinator
Pembelajaran Industri Kreatif di SMKN 2 Surakarta Dwi Budhi Martono,
seperti dikutip detikOto. Kalau ide sendiri kenapa bisa beda ya ?
Kiat Esemka mendapatkan beragam kendala dalam mengkampanyekan diri sebagai mobil nasional. Mulai dari masalah uji kelayakan, emisi gas buang dan terakhir diklaim meniru desain mobil China, Foday.
Kendati demikian, Sukiyat sebagai pengelola Kiat Motor Klaten penggagas kerja sama dengan SMK dalam merakit Kiat Esemka, mengakui bahwa sebagian komponen masih mengadopso desain mobil dari Korea, Australia dan juga China. Sukiyat menjelaskan masih sulit mencari komponen lokal hingga terpaksa harus mengadopsi dari luar.
Namun, Sukiyat berani menjamin bahwa Kiat Esemka Rajawali yang digunakan oleh Wali Kota Solo Joko Widodo, adalah murni hasil karya produk lokal. Pasalnya, sejak proses pembuatan sasis hingga karoseri body dan mesin hasil buatan rakitan lokal. Sementara suku cadang dikerjakan manual oleh siswa SMK.
Yang terpenting bagi Sukiyat dalam proses perakitan mobil Kiat Esemka ini, bukan persoalan darimana komponen didatangkan. Menurutnya, yang terpenting adalah memberikan pendidikan kepada pelajar sebagai generasi bangsa.
Sukiyat menjelaskan dia mengilhami Kiat Esemka dari Foday, sebuah industri mobil China yang dibuat home indusri di provinsi Guangdong. Foday sendiri sudah menyisir penjualan di seluruh dunia, namun belum sampai ke Indonesia baru sampai di Malaysia.
Kiat Esemka mendapatkan beragam kendala dalam mengkampanyekan diri sebagai mobil nasional. Mulai dari masalah uji kelayakan, emisi gas buang dan terakhir diklaim meniru desain mobil China, Foday.
Kendati demikian, Sukiyat sebagai pengelola Kiat Motor Klaten penggagas kerja sama dengan SMK dalam merakit Kiat Esemka, mengakui bahwa sebagian komponen masih mengadopso desain mobil dari Korea, Australia dan juga China. Sukiyat menjelaskan masih sulit mencari komponen lokal hingga terpaksa harus mengadopsi dari luar.
Namun, Sukiyat berani menjamin bahwa Kiat Esemka Rajawali yang digunakan oleh Wali Kota Solo Joko Widodo, adalah murni hasil karya produk lokal. Pasalnya, sejak proses pembuatan sasis hingga karoseri body dan mesin hasil buatan rakitan lokal. Sementara suku cadang dikerjakan manual oleh siswa SMK.
Yang terpenting bagi Sukiyat dalam proses perakitan mobil Kiat Esemka ini, bukan persoalan darimana komponen didatangkan. Menurutnya, yang terpenting adalah memberikan pendidikan kepada pelajar sebagai generasi bangsa.
Sukiyat menjelaskan dia mengilhami Kiat Esemka dari Foday, sebuah industri mobil China yang dibuat home indusri di provinsi Guangdong. Foday sendiri sudah menyisir penjualan di seluruh dunia, namun belum sampai ke Indonesia baru sampai di Malaysia.
Kata diberita mobil diatas adalah modifikasi sebuah Toyota Crown yang disulap anak2 sekolah SMK dan dijadikan sebuah SUV. Tapi dibelahan dunia lain….sebuah Perusahaan otomotif telah membuat hal yang serupa!! Dialah Guangdong-Foday……. Sebuah mobil mereka juga memiliki wajah serupa !!
Post a Comment for "Antara KIAT ESEMKA Dan Foday, Kalau Ide Sendiri Kok Bisa Kembar Ya"
Post a Comment