Sebenernya ini catatanku tahun 2006 tapi berhubung inget ya ta tulis
lagi. Beliau adalah mekanik dari kontestan motogp yang jadi inspirasiku.
Jeremy Burgess (Yamaha), Ichiro Yoda (Kawasaki), Ikenoya (Honda),
Corrado Checinelli (Ducati) dan Sinichi Sahara (Suzuki). Nama nama itu
telah bikin Nikolaus Otto penemu motor bakar geleng2 kepala. Dulu banget
Otto tidak membayangkan mesin ciptaannya tembus 300km/jam.
Dan
bicara kecepatan, Checinelli biangnya. Mekanik Ducati ini mengantar
Capirosi tembus 321 km/h di Sepang pada 2003. Ducati kencang di trek
lurus tapi liar dan terus goyang di tikungan. Checinelli punya
kelemahan, belum mampu membawa mesin seirama rangka tubular Ducati.
|
Corrado Checcinelli |
Ichiro
Yoda, mekanik Kawasaki bukan orang sembarangan. Tahunan gabung Yamaha
dia kembangkan geometri rangka. Sejak Kawaski melejit katanya Yoda yang
membawa pengapian Big Bang. Sebenernya bukan, Yoda lebih paham rangka.
Ada buktinya Sinya Nakano naik podium 3 di motegi pada 2004. Lalu di
seri 3 2005 Oliver Jaque podium 2 di Shanghai. Paling jelas lihat aksi
Nakano di Lemans pada 2006.
|
Ichiro Yoda |
Tiga sirkuit itu berkarakter. Motegi
teknikalnya tinggi, rangka lentur berpeluang di situ. Shanghai
kebetulan hujan. Aspal basah butuh grip ban lengket dan rangka yang diam
setiap gas di pelintir. Lalu Lemans yang katanya memanjakan motor cepat
namun percuma motor cepat tanpa rangka sip. Begitu juga sebaliknya
rangka sip dengan mesin pas-pasan ya gagal juga. Makanya Nakano hanya di
lap awal bikin perlawanan, bukti garapan Yoda belum segarang
kompetitor.
Jeremy Burgess, di Honda dia bikin pengapian
berdekatan 180 derajat (big-bang). Di 2-tak dia mengantar Doohan juara
dunia 5x. Di 4-tak mengantarkan rosi.
Bicara hebatnya Honda
harus ada Burgess. Dialah yang mendesak Honda bikin mesin 5 silinder.
Terobosan riskan, titik balancer mesin kacau. Tapi hasilnya pengapian
big-bang justru sempurna pada mesin 5 silinder.
|
Jeremy Burgess |
Akhirnya Burgess
ikut Rosi ke Yamaha. Yamaha punya modal rangka yahud menjadikan mudah
di suntik teknologi tinggi untuk mendongkrak kecepatan.
Posisi
Burgess di Honda di gantikan oleh Ikenoya. Tetapi sampai 2006 ikenoya
belum juga berhasil membuat gebrakan. Sama seperti Shinichi Sahara di
Suzuki.
|
Ikenoya |
|
Sahara |
Post a Comment for "Para Mekanik Motogp Ini Adalah Inspirasiku"
Post a Comment